Baru kali ini aku merasakan keberhasilan swap dengan kepuasan tak terhingga. Detik-detik menjelang swap pagi, kami terancam gagal. Gimana gak gagal, kustomer minta 7 tim namun pasukan kami hanya 4 tim. Kami benar2 berjudi dengan keadaan. Swap memang terbagi dalam 2 tahap dan per tahap maksimal hanya menyerap 4 tim. Namun siapa yang menjamin bahwa tidak ada problem di masing2 tahap? Tidak ada. Jika muncul problem, maka kami benar-benar kehabisan tim dan dipastikan komplain keras akan mendarat di perusahaan kami.
Flashback ke belakang sejenak, kami pagi itu, Rabu 5 Juli 2011, sudah bersiap di medan tempur di Tulungagung Area. Pasukan terbaik telah siaga. Badrus mengepalai Wisnu dan Bambang. Udin mengetuai Rudi dan Novan. Endro mengomandani Febri, Sefri, dan Guntur. Sedangkan Baptu Gito mengasuh Catur dan Erik. Yudi dan Rofik akan berjaga di Kras. Aku dan Yanto berjaga di Tulungagung 2. Hasil briefing kilat di kamar Hotel Nasional membuat kami super PD. Tool yang super minim bisa diatasi dan personil yang super ngepras alhamdulillah bisa disiasati dengan cara korban BBM sedikit riwa-riwi gak karuan.
Woke... Woke... Kami pun santai sejenak. Ada yang mancing. Yanto yang lagi batuk lebih memilih tiduran di hotel. Yang lain ada yang buru2 berangkat ke site yang menjadi tanggung jawabnya untuk mempelajari medan. Sisanya lebih memilih menikmati sejuknya sore Tulungagung. Aku sendiri asik maen Age of Empire, mengasah kemampuan yang makin menurun yang membuat aku menjadi bantai-bantaian anak-anak bau kencur sialan.
Menjelang pukul 21:00, semua pasukan sudah mengisi pos masing-masing. Tinggal pasukanku yang masih menikmati bebek goreng di dekat BSC Tulungagung. Orang HW nya sudah nelpan-nelpun, nyuruh segera datang, kawatir banget tuh orang. Segera aku meluncur. Di BSC memang sudah rame, dan kami menjadi tim terakhir yang bergabung. Ceklak-cekluk sebentar, aku dan Yanto sante2 lagi menunggu jam eksekusi.
Teng... Teng... jam 22:00 tepat site pertama dihajar. Kalidawir GSM dijadikan tes-tesan malam ini. Rekan2 dr L8 sibuk, ngejar deadline 30 menit site harus OA dan TC harus berhasil. Dengan cepat, Kalidawir GSM OA lagi namun aroma Eropa sudah tidak tercium dari sana, yang tercium kini aroma Giu Nyuk Sio Bak Tjap Tjai khas Tiongkok. Ya, BTS HW pertama berkibar di Tulungagung. NSN mulai meringis karena 1 jarinya telah tercabut hehehe...
Mak mbedundug... 23:00, saatnya kami beraksi. Sambil menunggu posisi longgar di sempitnya shelter BSC Tulungagung, mata elang Si Yanto mulai mencari-cari kabel2 xcon yang sudah disiapkannya beberapa hari lalu. Ngantru GSM akan kami ganti nyawa-nya. Dengan sekali sunduk, jalur xcon Siemens telah berganti dengan jalur Huawei Sang Minimalis. Pol PP Badrus segera aku telpun. "Drus, sikat !!". Di seberang terdengar suara serak2 banjir milik Sang Pol PP, kayaknya bangun tidur, "Yo, tenang ae". Set... set... set... "Ngantru GSM Up", teriak rekan2 Integrator yang memantau Ngantru. Cepet juga Badrus niy, mantap. Kadang mbencekno, kadang handal, memang begitulah Si Badrus. Kami lanjutkan dengan site2 GSM yang lain. Baptu Gito beraksi di Kepuh, Kamra Udin bertempur di Karangrejo, dan Hansip Endro mulai baku tembak di Kedungwaru. Singkat kata, lancar Om. Bayangan kami, 30 menit lagi semua GSM OA dan DCS akan dieksekusi, lantas jam 1 swap kelar dan kami bisa istirahat untuk siap-siap swap DBS paginya. Ternyata, hanya Kepuh yang Up, yang lain problem di MSC. Deg-deg'an so pasti. Jika malam ini tertunda, maka paginya kami tidak akan punya tim untuk swap lanjutan. Jika ini terjadi maka nguamuknya Pai Su Chen pasti terkirim and received by Javacell.
Saat-saat seperti inilah yang aku benci. Keterbatasan dan efisiensi yang super terlalu terkadang membuat kerja jantung dan otak kami di luar batas kemampuan. Di sisi lain, kondisi seperti ini melatih kami menjadi seorang yang makin detil dalam berhitung dan mendidik kami menjadi orang yang pasrah setelah hitungan dilakukan dan perjuangan dijalankan.
Ya, malam ini dan malam-malam yang lain, dan tentu di setiap detik-detik yang lain, kami kembali berharap kepada keajaiban. Kami semua telah bersiap menerima seberat-beratnya komplain. Namun alhamdulillah, keajaiban kembali bersama kami. MSC oke dan site kami malam itu OA semua. Plong, bersiap istirahat sejenak menyongsong pagi dan melanjutkan perjuangan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGambar ular hitam RSJ Magelang kok ora ono cup?
ReplyDeleteHaram kuwi Lik, dadi di-sensor karo editor'e
ReplyDelete