Assalamu'alaikum,
Sungguh, tidak ada perumpamaan yang bisa menggambarkan bentuk peperangan antara makhluk melawan Pencipta. Bagaimana mungkin juga itu bisa terjadi? Ketahuilah, itu sedang terjadi di masa-masa akhir jaman ini. Saat riba sudah menjadi kebutuhan primer layaknya sandang, pangan, papan.
Bagi orang awam spt saya dahulu saat mencoba mendefinisikan riba, kejahatan dan aplikasinya seolah-olah sangat jauh dari hidup saya. Riba adalah rentenir. Riba adalah lintah darat. Riba adalah orang yang 'mencekik' orang lain melalui pinjaman yg bunganya tidak masuk dalam hitungan matematika, bahkan saat dimasukkan ke dalam kalkulator deret hitung atau deret ukur aritmatika bisa dipastikan kalkulator tsb akan rusak. Riba adalah pinjam meminjam uang berbunga dan uangnya digunakan untuk makan. Itulah definisi saya dan mungkin juga dikiblati oleh kebanyakan orang. Atas dasar pemahaman tersebut, maka ringan saja langkah saya untuk membeli motor via leasing, nambah modal usaha lewat kredit UKM, arisan diperbanyak, asuransi ditambah, rekreasi dari dana KTA, dll. Full pinjaman perbankan berbunga.
Yaa Rahmaan Yaa Rahiim.. Sungguh Pengeran Maha Pengasih Maha Penyayang. Pemilik Cahaya Sejati menunjukkan kebenaran atas ketersesatan kami. Undangan kajian demi kajian terus menghampiri kami hingga 'memaksa' kami untuk belajar tentang riba.
Astaghfirullah.. Ternyata, kami sedang berperang melawan Dzat Teragung, Dzat Terkuat Tanpa Tanding, Dzat yang membuat kami hidup dan memberi kami tenaga. Kaki dimampukan untuk melangkah namun kami langkahkan ke kantor-kantor Bank. Tangan sempurna dikaruniakan ke kami namun kami gunakan untuk menandatangani akad ribawi. Akal yg sempurna justru kami gunakan untuk berhitung komparasi bunga dan top up pinjaman. Sungguh kami hamba yang bodoh dan benar-benar sesat.
Tidak usah dikalkulasi bagai prediksi Final Piala Dunia 2018 Perancis vs Kroasia, sudah dipastikan kami lah hamba-hamba yang kalah. Kami berserah diri, Yaa Rabb.
Daftar 'kemenangan', inilah kesemuan hidup, tipuan iblis seperti yang dipraktekkan kepada pucuk leluhur kita, Nabi Adam dan Ibu Hawa :
1. Dengan suntikan dana bank ratusan juta, bisnis kami melesat. ---> INI TIPUAN IBLIS !!! Waspadalah jika hendak melangkah seperti kami di poin 1 ini, Saudaraku!
2. Ketercukupan ekonomi dan strata kelas hidup kami meningkat. ---> INI TIPUAN IBLIS !!! Waspadalah jika menemui poin 2 ini, Saudaraku! Hidup bukanlah soal gengsi atau derajat duniawi.
Daftar kekalahannya lebih parah, monggo :
1. Anak tumbuh diiringi sakit yang sambung menyambung.
2. Selalu saja ada gundah gulana dan perasaan tertekan setiap melihat kalender, angsuran yang menghantui.
3. Makin hari makin tenggelam dalam kemumetan dalam mengelola bisnis dan keuangan. Tak pelak, solusi pinjaman perbankan terus dipilih sebagai solusi penyelesaian.
4. Bisnis makin redup.
5. Nafas-nafas samawi semakin jauh.
Namun alhamdulillah, setelah hampir 7 tahun terbelenggu pemahaman 'riba yang islami', Sang Maha Penyayang menyapa kami melalui kondisi keuangan yang kian memburuk. Kajian demi kajian kami ikuti dan dengarkan dan semakin memantapkan kami bahwa bagaimanapun syariah-nya riba, dia tetaplah riba, dosa yang membuat pelakunya diperangi Sang Pencipta Alam Semesta.
Jika riba ini tetap kami jalankan, saya yakin daftar kekalahan perang akan bertambah banyak dan dahsyat. Ini masih di dunia lho, sudah dahsyat kalahnya, apalagi kelak saat nafas dunia telah habis. Ampuni kami Yaa Rabb.
Semoga kami terus istiqomah untuk sesegera mungkin memberesi dosa ini dan hutang-hutang yang menyandera kenikmatan hidup kami. Aamiin.
Pesan :
Saudaraku, bertahanlah sekuat-kuatnya saat godaan riba datang. Yakinlah, kekurangan ekonomi itu tidak ada. Sang Maha Kaya telah berfirman bahwa semua kebutuhan kita telah dicukupi-Nya, tidak ada satu pun yang terlewat. Jadi jika ada kekuatiran tentang ekonomi atau pemenuhan hasrat dunia, itu hanya tipuan iblis dan riba bukan solusi dalam menyelesaikan kekuatiran duniawi tersebut.
Monggo yang hendak sharing tentang riba bisa diskusi dengan saya, bisa meninggalkan komentar di sini atau untuk yang lebih private bisa email ke kurniaypw@gmail.com atau WA ke 08170002161. Setiap diskusi mari kita niatkan untuk ibadah dan jika terbentur dengan minimnya ilmu kita insyaalloh saya ada komunitas syar'i yang khusus membahas riba, diisi oleh Ustadz2 yang berkompeten membahas hal ini.
Wassalamu'alaikum.