BERJABAT TANGAN DENGAN MALAIKAT DAN SETAN

Hidup bisa di-setting. Ingin gembira, ikhlas dan seriuslah dalam menjalankan sebuah peran, baik peran baik maupun jahat.
Manager, Coordinator, Engineer, Leader, Installer, TLH, Driver, Admin, Kasir, GA, Sekuriti hanyalah susunan huruf yang sangat mudah dihapus.

Tuesday 20 May 2014

Aku Lho Ra Popo ~ Edisi 2014

Pertarungan resmi segera dimulai, namun pertempuran-pertempuran kecil telah meletup, umumnya meletus di socmed atau saling silang sliwernya komentar para ahli di sebuah media massa. Saya sebagai rakyat yg mempunyai hak memilih tentu sangat menikmati dan membutuhkan 'pertempuran' itu. Kami butuh curriculum vitae agar bisa memilih dg ikhlas. Meski kami buta itung-itungan politik namun kami tdk mau dibodoh-bodohin politik alias hanya diarahkan utk memilih kucing dalam 'genuk'. Dari berbagai macam 'pertempuran' ulasan bahkan hujatan itu, kami akan menarik sebuah hipotesa awal yang akan kami olah menggunakan mesin 'partai' kami sendiri yaitu hati dan akal, yg diharapkan keputusan mesin tsb rilis sebelum tgl 9 Juli 2014.

Berbagai parameter sifat yg akan kami cek menggunakan mesin partai kami itu, diantaranya :

TEGAS
Wow, ini wajib. Ngeri jaman sekarang. Contoh ringan yg saya juga tidak tahu contoh ini imbas domino dr apa, saat ini maling dg kekerasan makin sangar. Demi sebuah kalung, mbak cantik di Bandung 'ndakpapa' diseret hingga meninggal dunia. So, kami rindukan "Enak Jamanku Tho, Le!" untuk ketegasan pembasmian preman, namun caranya harus arif. Copras Capres yg sudah mendaftar tentu sdh tau cara arifnya bagaimana. Kami tidak mau tegas namun sesaat, jangan jadi tentara yg punya senjata namun malah suka 'ngeloni' senjatanya hehehe...



DENGAR KELUHAN WONG CILIK & LANGSUNG SELESAIKAN DG BAIK
Teladan ini tentunya sudah puluhan kali kita baca atau kita dengar. Khalifah Umar bin Khattab adalah pemimpin sederhana yg gemar blusukan anti pencitraan. Suatu malam beliau mendapati warganya, seorang ibu-ibu, tengah memasak sesuatu, sambil mencoba menenangkan putranya yg tengah menangis. Ternyata Sang Ibu hanya berpura-pura memasak utk meredakan tangis lapar putranya. Api yg dinyalakan tidak akan mampu membuat isi panci itu matang. Gimana mau matang lha wong yg dimasak adalah batu. "Terpaksa ini saya lakukan Yaa Sayyidina krn saya ndak punya uang utk beli beras", singkatnya begitu curhat Sang Ibu ke Sang Pemimpin. Tak punya beras, tak punya uang, dan tak ada BLT, wah ya sulit utk sekedar makan. Sayyidina Umar tdk banyak ba bi bu, menyegerakan langkah utk ke gudang (ya mungkin Bulog-nya gitu lah jk ditarik ke jaman sekarang), mengambil 1 karung, dipikul sendiri, diantar ke Sang Ibu.
Kisah nyata di atas tentunya tidak serta merta hrs ditiru 100% mirip persis presisi oleh Copras Capres kita. Ya ndak mungkin, dengan penduduk miskin yang masih dominan lantas Pak Presiden RI 'mikuli' beras 'ngedum' satu per satu ke warga miskin. Di jaman sekarang, hal itu justru itu akan merusak mental rakyat, membuat rakyat murtad dari agama "Kerja... Kerja... Kerja..." berganti memeluk agama "Indonesia Ngemis Hebat... Lanjutkan..." . Lantas apa yg diminta rakyat? Sederhana kok, 'dengarkan' keluhan rakyat, rancang dana jumbo via APBN utk menjamin rakyat makmur, dan segera tanda tangani Keppres yang berkaitan dengan tawa rakyat. Jangan malah menutup telinga ya Bapak-Bapak hehehe.....



PEKERJA KERAS
Pemimpin itu harus siap-siap mendedikasikan kesenangannya utk umat. Salah satunya adalah kesenangan tidur alias pemimpin harus siap sedikit tidur. Pagi ngantor, siang cek lembar-lembar kebijakan sebelum ditandatangani, sore blusukan, malam prepare rencana besok, dini hari merenung, trus ketemu pagi lagi. Waduh gak tidur donk hehehehe...
Tp it's ok, prinsip susah di dunia bagi pemimpin yg amanah tentunya akan diganti sebuah ganjaran. Jika kita berkiblat ke kitab suci, pemimpin amanah yg susah di dunia krn kerja keras akan disediakan kapling di surga. Atau menurut Bang Iwan, Pemimpin yg sedikit tidur karena rutinitas di atas akan kami jadikan Manusia Setengah Dewa, bahkan tiga perempat Dewa pun rakyat siap dan rela.
Itu utk pemimpin, lha kalo utk rakyat, ya monggo-monggo aja molor 7 x 24 jam dimanapun tempatnya dan apapun kondisinya hehehe...

Merem di tangga shelter

'Pasrah' berjamaah

Cari 'impen' sampe 'ngowo'


OPTIMISTIS, CERDAS, DAN BERKETUHANAN YG MAHA ESA
Sebagai pimpinan, tentunya presiden mempunyai kecakapan dan optimisme yg luar biasa dahsyat. Beliau mau dan ikhlas mengemban amanat rakyat, maka seharusnya beliau otomatis mempunyai optimisme luar biasa pula utk berhasil mengangkat derajat rakyatnya. Adanya optimisme yg merupakan cerminan kepercayaan diri akan membawa imbas Sang Presiden selalu mengandalkan intuisi, nalar, dan nurani dalam merumuskan cara-cara mengeluarkan kita dr penjara kemiskinan. Rakyat benar-benar menggantungkan nasibnya kpd wakil Tuhan yaitu Bapak Presiden. So menurut saya, Pak Presiden mutlak tidak perlu klenik-klenik'an atau sihir-sihir'an atau animisme atau dinamisme krn sejatinya Pak Presiden yg dinobatkan sbg Wakil Tuhan pasti mempunyai daya magis di atas kemampuan supranatural klenik, setan, dukun, jimat, dan konco-konconya. Tuhan dan Wakilnya pasti lebih hebat donk... Vote for RI-1 yg ikhlas menjadi WATU (Wakil Tuhan), bukan RI-1 yg 'kemaruk' utk dijadikan WADHUS (Wakil Dunia Sesat). Jauhi harta panas, jauhi wanita penggoda, jauhi tahta bengis, dan jauhi sosok spt di bawah ini hehehe.....




Dari paparan di atas, kami benar-benar akan memastikan item-item tsb sebelum menjatuhkan pilihan. Jika keduanya memenuhi, kami berbahagia. Jika hanya salah satu yg memenuhi, kami pun berbahagia. Bahkan jika keduanya tidak memenuhi pun, aq lho ra popo.....


Note :
All pics tidak bertujuan negatif, tidak ada maksud buruk sedikitpun. Thx

No comments:

Post a Comment